Kawuk, Antara Komodo, Biawak, atau Dinosaurus?

SPESIES KOMODO, BIAWAK YANG TAK TERIDETIFIKASI, ATAU DINOSAURUS?

Ilustrasi Kawuk

Kawuk adalah kriptid berjenis neodinosaurus yang berasal dari pulau Nusakambangan, Jawa Tengah. Penampakan makhluk ini terlihat di lepas pantai Jawa bagian selatan. Ia digambarkan sebagai makhluk reptil, berkaki dua, dan dikenal suka mengganggu, bahkan menyerang manusia. Penduduk lokal Nusakambangan mengenal Kawuk sebagai pemakan mayat yang ganas. Mereka mendeskripsikan bahwa Kawuk memiliki bentuk seperti biawak (Varanus sp.), memiliki empat kaki, dan bersifat karnivora. Indera penciuman mereka sangat kuat, seperti halnya Komodo (Varanus komodoensis), namun perbedaan antara kedua makhluk ini adalah bahwa Kawuk “berdiri”, dan secara liar menyerang manusia yang terlihat. Mereka juga menunjukkan sifat berburu secara berkelompok, dan biasanya terlihat saat hari mulai gelap. Karena itu, penduduk setempat di pulau ini memilih untuk tidak menyimpan mayat atau bangkai makhluk apa pun di rumah mereka.


Penampakan 

Ada dua kesaksian yang beredar di internet mengenai penampakan Kawuk. Kesaksian yang paling banyak dijadikan sumber oleh blog, situs berita, maupun video Youtube adalah kesaksian seorang nelayan bernama Heri yang dilaporkan oleh Merdeka.com pada tahun 2014. Begini kisahnya :

"Heri, seorang nelayan sekaligus pemandu wisata di pulau tersebut, ia melihat makhluk itu bersama teman-temannya. Sekelompok Kawuk sedang menyusuri mayat temannya yang telah meninggal. Sebelumnya, salah satu teman Heri meninggal di dekat desa Solok Timur. Saat itu, hari sudah sangat malam dan penerangan di desa itu memang kurang memadai, sedangkan mayatnya harus dipindahkan ke kapal agar tidak diserang oleh Kawuk. Tapi terlihat sekitar 10 atau lebih Kawuk telah tiba, mereka buru-buru memindahkan mayat tersebut.

Penampakan yang dilaporkan seperti ini jarang terjadi karena hanya sedikit media yang datang ke pulau ini. Pergerakan orang yang masuk dan keluar dari pulau ini juga dikontrol oleh pihak berwenang."

Kesaksian kedua datang dari seseorang bernama B.O Nainggolan yang berasal dari Perhimpunan Penyayang Hewan Indonesia, ia mengaku melihat dan mengamati Kawuk pada tahun 1977. Kesaksian ini jarang dimuat oleh situs lain selain Ensiklopedia Kriptozoologi.

"Pada tahun 1977, B. O. Nainggolan dari Perhimpunan Penyayang Hewan Indonesia menghabiskan beberapa bulan di Nusa Kambangan untuk meneliti Kawuk, dan akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa kawuk merupakan spesies biawak besar (Varanus sp.) yang mirip dengan komodo, namun dengan 'kaki yang sedikit berbeda.'"

Kesaksian kedua ini terdengar sangat otentik karena peran sebuah organisasi yang mengamati penampakan Kawuk di sekitar Nusakambangan. Pengamatan yang terjadi selama beberapa bulan tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa Kawuk adalah sejenis hewan mirip Komodo (Varanus komodoensis) yang belum terindektifikasi oleh ilmu pengetahuan modern. Selain itu, hasil pengamatan ini juga dimuat oleh media massa pada saat itu.

Penjelasan

1. Herrerasaurus

 

r/Dinosaurs - How accurate is this herrerasaurus?
Herrerasaurus|Sumber Gambar :r/Dinosaurs / Key-Marionberry1906


Kawuk kemungkinan adalah spesies dari theropoda kecil non-coelurosaur yang bertahan hidup atau sejenis Herrerasaurus. Herrerasaurus (Herrerasaurus ischigualastensis) adalah salah satu dinosaurus paling awal yang berevolusi. Ia memiliki rahang berengsel dan dapat membuka mulutnya lebar-lebar untuk memakan potongan daging. Ia memiliki gigi bergerigi yang sempurna seperti gergaji. Ia juga memiliki tulang lengan yang pendek tapi memiliki tangan yang panjang. Herrerasaurus berarti ‘Kadal Herrera’ yang diambil dari sang penemu, Don Victorino Herrera. Herrerasaurus bisa tumbuh hingga sekitar 20 kaki, tinggi 10 kaki, berat 772 pon. Dinosaurus ini hidup di Argentina sekitar 231-228 juta tahun yang lalu pada periode Trias Akhir. Ia merupakan predator dinosaurus terbesar pada masanya. Tidak seperti kebanyakan hewan lain, pada masanya Herrerasaurus berdiri dengan kaki belakang. Ia adalah predator yang sangat ganas.

Herrerasaurus|Sumber Gambar : scienceoveracuppa.com 


Teori mengenai Herreasaurus adalah Kawuk merupakan teori yang paling populer di kalangan pecinta Kriptozoologi. Dari deskripsi di atas, terdapat kesamaan antara kedua makhluk tersebut. Kawuk didekripsikan ganas dan akan menyerang siapapun yang bergerak, sementara Herrerasaurus dikenal dengan sifar ganas dan merupakan predator terbesar pada masanya. Sebetulnya teori ini sangatlah lemah. Karena hingga saat ini di Indonesia sendiri belum pernah ditemukan fosil dinosaurus. Dinosaurus hidup di masa Mesozoikum, yakni sekitar 252 hingga 65 juta tahun yang lalu. Dalam era tersebut, masa Mesozoikum masih dibagi lagi menjadi 3 periode. Sebut saja Triassic, Jurassic, dan Cretaceous. Selama masa Mezosoikum ini, sebagian besar wilayah kepulauan Indonesia masih berada di bawah lautan. Daratan Indonesia baru terbentuk sekitar 50 juta hingga 30 juta tahun silam. Rentang waktu antara terbentuknya kepulauan Indonesia dan punahnya dinosaurus ini sangatlah lama, sehingga bisa dipastikan tidak akan ada fosil dinosaurus di Indonesia. Kalau pun ada fosil dinosaurus yang ditemukan di sini, tidak akan diklasifikasikan sebagai dinosaurus. Selain itu, para ilmuwan juga berteori kalau dinosaurus akan cenderung menghindari daerah Khatulistiwa karena panas. Jadi, sangat tidak mungkin ada sekumpulan Herrerasaurus di pulau Nusakambangan, karena pada masa itu pulau tersebut bahkan belum ada. Kesimpulan dari teori ini adalah lemah. Para kriptozoologist bahkan tidak bisa menjelaskan kenapa Kawuk dihubungkan dengan Herrerasaurus, yang hidup jauh di benua Amerika sana. Sementara pulau Nusakambangan, jauh berada di Asia Tenggara.

2. Spesies Biawak atau Komodo Purba?

Teori ini disampaikan oleh B.O Nainggolan dari Perhimpunan Penyayang Hewan Indonesia yang dalam kesaksiannya menyimpulkan bahwa Kawuk adalah sejenis biawak atau Komodo, namun berdiri dan memiliki kaki yang sedikit berbeda. Indonesia sendiri merupakan rumah bagi beberapa spesies biawak (Varanidae) yang tersebar di beberapa pulau di seluruh Indonesia. Jenis yang biasa terlihat adalah jenis biawak air tawar (Varanus sp.) yang biasanya berhabitat di sungai-sungai yang ada di Indonesia. Jadi, binatang apa yang sebenarnya dilihat oleh Nainggolan? 

Kemungkinan pertama adalah sejenis spesies biawak yang belum terindetifikasi. Di Australia, Papua dan Nugini bagian Selatan, terdapat satu spesies biawak unik yang bisa berdiri. Biawak ini disebut sebagai biawak cokelat atau yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Argus monitor (Varanus panoptes). Perilaku berdiri ini disebut dengan tripod, tapi bukan berarti biawak cokelat berdiri dengan 3 kaki, melainkan dengan bantuan topangan dari ekornya yang kuat. Biawak cokelat melakukan tripodding untuk memantau keadaan di sekitarnya, dengan kata lain perilaku ini juga bisa disebut sebagai pertahanan diri dari serangan musuh saat mereka mencari mangsa. Reptil ini juga dikenal memiliki cakar yang kuat, yang bahkan bisa menggali tanah dengan mudah dan merobek daging hingga kulit saat merasa terancam layaknya Komodo. Selain itu biawak cokelat juga memiliki kemampuan mendeteksi mangsa melalui gerakan dan tidak akan segan untuk mengejar. Meskipun bisa berdiri seperti deskripsi Kawuk, ada beberapa perbedaan antara dua reptil ini. Pertama, Kawuk memang dideskripsikan berdiri. Tetapi, pada kesaksian lain, saksi mata melihat mereka berjalan dengan cara bediri.

argus monitor tripodding
trippoding | Sumber : ReptilesMagazine.com

Tapi sayangnya, reptil tersebut hanya bisa ditemukan di Papua, Nugini, dan Australia saja. Bagaimana bisa Nainggolan melihat spesies yang sama di pulau yang berbeda, bahkan jaraknya terpisah ribuan kilometer? ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi. Pertama bisa saja yang ia lihat sebetulnya merupakan spesies yang sama namun dilepasliarkan ke pulau tersebut. Perlu diketahui bahwa pulau Nusakambangan merupakan habitat dari beberapa jenis hewan, yang mungkin salah satunya adalah biawak. Pulau ini juga sering dijadikan tempat untuk pelepasliaran hewan oleh Balai Konservasi atau Organisasi yang peduli terhadap konservasi. Kemungkinan adanya pelepasliaran biawak cokelat ke pulau ini mungkin saja terjadi, atau bisa saja hewan tersebut awalnya merupakan peliharaan yang lepas lalu beranak pinak di pulau tersebut. Namun, yang jadi pertanyaan adalah biawak tidak memiliki naluri untuk berburu dan tidak berdiri secara terus menerus. Jadi teori bahwa Kawuk adalah biawak cokelat seharusnya bisa dibantah dengan mudah dengan ciri-ciri tersebut.

Jika kita membaca deksripsi saksi mata di atas, mereka mengatakan bahwa Kawuk memiliki penciuman tajam seperti Komodo dan memangsa mayat manusia ataupun bangkai hewan. Jika itu memang biawak cokelat, mereka seharusnya berburu sendiri, seperti naluri biawak kebanyakan yang bersifat soliter. Sementara Kawuk dideskripsikan sebagai reptil yang berkelompok. Jelas perbedaannya kan? Selain itu perbedaan antara deskripsi Kawuk dan biawak cokelat adalah tentang indra. Kawuk dideskripsikan memiliki indra penciuman yang tajam. Deskripsi ini sangat mirip dengan Komodo yang memiliki indra penciuman tajam, yang bisa mendeteksi musuh dari jarak jauh. Sementara biawak cokelat mengandalkan indra penglihatannya, yang mana ia bisa mendeteksi sesuatu berdasarkan gerak. Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa bisa jadi Kawuk adalah biawak cokelat yang telah berevolusi atau bisa jadi makhluk lain, yang belum terdokumentasikan oleh sains modern.

 

https://st4.depositphotos.com/1025317/24530/i/1600/depositphotos_245300856-stock-photo-komodo-dragons-komodo-dragon-stands.jpg
Komodo berdiri|Sumber : depositphotos

Penjelasan di atas yang lebih mengarah pada sosok Komodo membuat saya curiga bahwa sebenarnya Kawuk adalah sekelompok Komodo yang kabur dari pulau Komodo di NTT dan berenang jauh hingga sampai di pulau Nusakambangan. Mereka berevolusi dan beradaptasi sehingga seolah-olah berjalan dengan dua kaki. Teori saya ini juga agaknya didukung oleh pernyataan Nainggolan di atas. Selain itu ada kesamaan pola antara Komodo dan Kawuk, Komodo bisa berdiri (trippoding) dan mereka suka berkelompok! Komodo, walaupun memiliki sifat alamiah dari varanidae lain, mereka akan berkelompok jika makan dan musim kawin. Dari deskripsi di atas dijelaskan bahwa Kawuk juga datang berkelompok jika mencium mayat. Dari kesimpulan tadi, muncul pertanyaan apakah Kawuk ini sejenis Komodo yang berevolusi dan bersembunyi di sekitar pulau Nusakambangan?

Kesimpulan 

Sejak kurangnya saksi mata yang mempublikasikan terkait makhluk ini, sangat sulit untuk mengidentifikasikannya tanpa melihat secara langsung. Pulau Nusakambangan sendiri merupakan Alcatraznya Indonesia, yang mana selain masih sangat asrinya lingkungan yang ada di pulau tersebut, segala jenis informasi yang ada dilindungi oleh pihak yang berwajib. Satu-satunya kesaksian yang dialami oleh seseorang yang bukan penduduk lokal adalah kesaksian dari B.O. Nainggolan pada tahun 1977. Namun sayang, setelah saya telusuri di internet tidak ada satupun situs berita maupun blog yang membahas tentang sosok ini selain dari Ensiklopedia Kriptozoologi . Jadi, kesaksian Nainggolan agaknya bisa diragukan. Karena setelah ditelusuri, tidak ditemukan secara jelas organisasi maupun badan yang bernama 'Perhimpunan Penyayang Hewan Indonesia' ini. Satu-satunya situs yang memuat nama organisasi tersebut adalah situs Tempo Data Science, yang memuat foto dengan judul 'Perhimpunan penyayang hewan di Jalan Gunung Sahari,' jepretan Hasanta. Foto ini diambil pada tahun 1971, yakni 6 tahun sebelum keberangkatan Nainggolan ke pulau Nusakambangan.

Lalu, ada fakta yang membuat saya tercengang yaitu, ternyata kata Kawuk sendiri sudah dikenal secara resmi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia maupun dalam istilah dalam bahasa Jawa. Pada KBBI, Kawuk artinya biawak besar yang terdapat di Pulau Nusakambangan. KBBI dengan jelas mengkasifikasikan Kawuk sebagai jenis biawak besar yang secara spesifik tinggal di kawasan Nusakambangan. Sementara Kawuk dalam istilah Jawa diibaratkan hewan besar yang sudah berusia tua, semacam biawak atau komodo. Uniknya ada pepatah Jawa yang dimuat dalam Kamus Ungkapan Bahasa Jawa (1990) yang diterbitkan oleh DEPDIKBUD berbunyi  "Kawuk ora weruh sarine" yang dalam bahasa Indonesia berarti biawak yang sudah tua tidak tahu badannya. Kalimat ini diartikan sebagai "Mencela orang lain tanpa menyadari kekurangan sendiri."

Tombak Jawa atau mata tombak yang berbentuk sebuah makhluk seperti reptil berkaki dua, dengan kaki depan yang lebih pendek dan kaki belakang digitigrade.| Sumber Gambar : Vikingsword.com

 

Sementara bahasa Jawa standar untuk menyebut biawak adalah nyambik atau menyawak, suku Osing yang tinggal di daerah Banyuwangi, Jawa Timur justru mengenal biawak dengan sebutan Kawuk. Jika kita merujuk pada pendekatan linguistik, apa yang disebut Kawuk itu tidak lain adalah seekor biawak air tawar (Varanus sp.) yang pada saat itu disalah artikan sebagai makhluk lain, yang bisa berdiri dan berjalan dengan dua kaki, bahkan memiliki indra penciuman yang tajam. 

Kesimpulan yang bisa saya ambil dari penelusuran di atas, Kawuk adalah sejenis biawak atau bahkan biawak air tawar (Varanus sp.) yang ada di pulau Nusakambangan. Kesalahan identifikasi menyebabkan makhluk ini seolah berdiri dan berjalan dengan dua kaki, seperti dinosaurus pada umumnya. Penjelasan yang lebih masuk akal yaitu Komodo yang bermigrasi dari 4 pulau di NTT ke pulau Nusakambangan atau daerah lainnya, beradaptasi, dan membentuk spesies baru seperti yang diutarakan oleh seorang netizen di bawah ini.

Mungkin gambar 1 orang, kukang dan teks yang menyatakan '626 comments X K kawuk itu komodo jir klo di tanahan kalimantan itu agak serem manjat pohon juga bisa kakek gw dulu sering dpt gw pernah liat anakannya aja segede betis itu aja kata abang ipar gw dagingnya masih- 18h Reply 473 terlalu muda jd gak di bun bun bisa nerkam juga katanya tapi gaada penjelasan pasti klo dihutan habitatnya bisa segede apa,kemungkinan keknya sampe diatas 100kg ada'Mungkin gambar 1 orang, kukang dan teks yang menyatakan 'wuyuh Komodo hanya endemik di 4 pulau dan semuanya di NTT, kalopun ada komodo di tempat lain berarti mereka dilepasliarkan 7h Reply K wuyuh endemik? lepas liarkan? wkwk lepas liar sejak kapan lu pikir komodo itu batu gak bisa bergerak atau gak bermigrasi lo tanya noh ama nenek moyang lo yg lepasin komodo dikalimantan 7h Reply 37 F AJE wuyuh udh lah jangan debat udhlahjangandebatamaanak ama anak spesial'Mungkin gambar teks yang menyatakan 'deros itu biawak bang 13h Reply deros biawak sama kawuk itu udh jelas2 beda bre biawak mah corak kuningnya lebih cerah serta ujung kepala nya agak runcing sifatnya juga agak liar dan kurang tenang 11h Reply 40 K'deros K' K deros klo kawuk/komodo itu ketemu kita berani dia sama warna tubuhnya sedikit corak dan agak gelap biawak aja jarang didaerah yg jauh dari air klo kawuk itu disini cenderung didarat biasanya' 

Walaupun pernyataan tersebut kontroversial dan hanya menjadi bahan tertawaan member grup Facebook Reptiler dan Segala Tingkah Konyolnya, apa yang sebenarnya dia ungkapkan itu masuk akal dan sesuai dengan dugaan saya di atas. Maka, besar kemungkinanya bahwa itu memang Komodo, bukan sejenis dinosaurus yang bertahan hidup. Komodo yang bermigrasi, atau bermutasi?

 

 

Catatan : Artikel ini belum final dan akan terus dikembangan jika ditemukan bukti yang baru.

 

Sumber :  

Cryptid Fandom

Ensiklopedia Kriptozoologi

Reptile Magazine

Tempo Data Center

scienceoveracuppa

Kamus Ungkapan Bahawa Jawa

Viking Sword Forum

Perdebatan Tentang Kawuk





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Raptor Georgia, Benarkah Penampakan Dinosaurus Hidup?

Selamat Datang di Klub Keanehan Tingkat Tinggi!